Gaya Mucikari alias germo merekrut para perempuan malam tersebut dengan menggunakan halaman facebook dan website blog gratis yang di share ke beberapa rekan-rekannya yang memiliki link cewek-cewek pekerja malam freelance baik diberbagai daerah di Indonesia.
Awalnya muucikari AS tersebut merekrut wanita muda untuk dijadikan PSK dengan membuat website lowongan kerja PSK di Internet. Wanita muda yang tertarik untuk bergabung dengannya akan diminta mengirimkan foto serta video syur kepada AS.
Dalam menjalankan bisnis haramnya AS juga melibatkan jaringan mahasiswi untuk dijual kepada pria hidung belang.
As juga kerap menjual anak asuh nya dengan nama sebuah aplikasi ya utu michat dan wichat di kerahui michat adalah salah 1 aplikasi yang lagi viral untuk mencari wanita pinghibur.
Ketika kita melihat suatu aplikasi yang nama nnya michat maka kita akan melihat para kawan haqa yang sedang menajaja kan dagangan mereka di michat tersebut.
Untuk saat ini kominfo belum menfambil tidakan yang tegas tentang aplikasi jual diri ini salah 1 aplikasi yang sangat membahaya dari sekian banyak aplikasi.
Denga menggunakan aplikasi michat ini lah As melancarkan serangan pada lelaki hidung belang yang ingin mengambil kepuasan.
Harga yang sudah di patokan dan komisi yang di dapatkan As pun lumaya besar bisa memcapai 30 atau 25 % dari harga yang sudah di tetap misal nya harga 1 kali berhubungan 1 juta maka as mendapat kan hasil 300 atau 250 ribu begitu lah seturus nya.
Dengan khasus penjualan wabita panggilan batam ini polisi langsung cek dan selidiki salah 1 aplikasi yang mempunya perantara atau mucikari nya polisi mencari tahu terus siapa mucikari yang sedang bergerak di bidang aplikasi michat ini apakah cewek panggilan batam tersebut kerja sendiri atau ada mucikari nya?.
Ternyata kerja payah polisi selama ini untuk mengungkap mucikari online cewek panggilan batam sangat membuah kan hasil.
Setelah melakukan pengintaian selama tiga bulan, sejak bulan Desember 2018 yang lalu Polisi melakukan penyamaran, dengan memesan PSK melalui laman Cewek Panggilan Batam dan berhasil memancing AS menyiapkan beberapa pekerjanya untuk di berikan kepada penyamar.
Atas perbuatan tersangka AS, penyidik menjeratnya dengan pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Orang (TPPO) dan pasal 45 Ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 64 ayat 1.